MAKALAH ASFIKSIA BERAT
ASFIKSIA BERAT
1. Pengertian
Asfiksia
pada bayi baru lahir adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir.(pelayanan obstetri
neonatal emergensi dasar:2007)
Asfiksia neonatorum di klasifikasikan
sebagai berikut:
a. Asfiksia
Sedang
APGAR skor 4-6, pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung
lebih dari 100X/menit, tonus otot kurang
baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.
a. Asfiksia Berat
APGAR skor 0-3, pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi tonus otot buruk,
sianosis berat, reflek iritabilitas tidak ada.Pada asfiksia dengan henti
jantung yaitu bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10 menit sebelum
lahir lengkap atau bunyi menghilang post partum.
2. PATOFISIOLOGI
Asfiksia
adalah keadaan BBL tidak bernafas secara spontan dan teratur segera setelah
lahir.Sering sekali bayi yang mengalami gawat janin sebelum persalinan akan
mengalami asfiksia sesudah persalinan.Masalah ini mungkin berkaitan dengan
kondisi ibu, masalah tali pusat dan plasenta atau masalah pada bayi selama
atau sesudah persalinan.
3. PENYEBAB ASFIKSIA
Asfiksia pada BBL dapat di sebsbkan oleh faktor
ibu, faktor bayi dan faktor tali pusat atau plasenta.
A. Faktor Ibu
Keadaan ibu yang dapat mengakibatkan aliran darah ibu melalui plasenta
berkurang, sehingga aliran oksigen kejanin berkurang akibatnya akan
mengakibatkan gawat janin dan akan berlanjut sebagai asfiksia BBL, antara lain:
- Preeklamsi dan eklamsia
-Perdarahan antepartum abnormal (placenta
previa atau solusio placenta)
-Partus lama atau partus macet
-Demam sebelum dan selama persalinan
-Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
- Kehamilan lebih bulan (lebih dari
42 minggu kehamilan)
B. Faktor Plasenta dan
Tali pusat
Keadaan plasenta atau tali pusat yang dapat mengakibatkan asfiksia BBL akibat penurunan
aliran darah dan oksigen melalui tali pusat bayi.
# Infark plasenta
# Hematom
plasenta
# Lilitan tali pusat
# Tali pusat pendek
# Simpul tali pusat
# Prolapsus tali pusat
C. Faktor Bayi
Keadaan bayi yang dapat mengalami asfiksia walaupun kadang kadang tanpa di
dahului tanda gawat janin:
-Bayi kurang bulan/prematur (kurang
dari 37 minggu kehamilan)
- Air
ketuban bercampur mekonium
- Kelainan
kongenital yang memberi dampak pada pernafasan bayi
4. DIAGNOSIS
Anamnesis
-
Gangguan
atau kesulitan waktu lahir (perdarahan antepartum, lilitan tali pusat,
sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi forcep)
-
Lahir
tidak bernafas atau menangis
-
Air
ketuban bercampur mekonium
Pemeriksaan fisik
-
Bayi
tidak bernafas/megap-megap
-
Denyut
jantung kurang dari 100x/menit
-
Kulit
sianosis, pucat
-
Tonus
otot menurun
5. MANAJEMEN
1. Resusitasi
a. Begitu bayi lahir tidak langsung menangis, maka dilakukan langkah awal
yang terdiri dari :
- Hangatkan bayi di bawah pemancar panas atau
lampu
- Posisikan kepala bayi sedikit ekstensi
- Isap lendir dari mulut kemudian hidung
- Keringkan bayi sambil merangsang taktil dengan menggosok punggung atau
menyentil ujung jari kaki dan mengganti kain basah dengan kain yang kering
- Reposisi kepala bayi
- Nilai bayi: usaha nafas, warna kulit dan denyut
jantung
b. Bila bayi tidak bernafas lakukan ventilasi tekanan positif (VTP) dengan
memakai balon dan sungkup selama 30 detik dengan kecepatan 40-60x/menit
c. Nilai
bayi: usaha nafas, warna kulit dan denyut jantung
d. Bila belum bernafas dan denyut jantung, 60x/menit lanjutkan VTP dengan
kompresi dada secara terkoordinasi selama 30 detik
e. Nilai bayi: usaha nafas, warna kulit dan denyut
jantung
bila denyut
jantung kurang dari 60x/menit, beri epinefrin dan lanjutkan VTP dan kompresi
dada
bila denyut
jantung lebih dari 60x/menit kompresi dada di hentikan,VTP di lanjutkan
f. Pemasangan pipa ET bisa di lakukan pada setiap
tahapan resusitasi
(JNPKR, 2006)
Komentar
Posting Komentar