MAKALAH EPIDEMIOLOGI TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE YANG BERPOTENSI DAPAT MENIMBULKAN WABAH


MAKALAH EPIDEMIOLOGI
TENTANG
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE YANG BERPOTENSI DAPAT MENIMBULKAN WABAH
Di susun untuk tugas Epidemiologi Dosen Pengampu : Sri Nurlaela,SKM,M.Epid










Di susun oleh :

1.      TRI HANDAYANI                       07/0694/B/0150
2.      TRIANA RAHMAWATI                          07/0696/B/0152
3.      UCU SUPARTIKA                       07/0699/B/0155
4.      WANTI PROBOHENING            07/0703/B/0159
5.      SISKA ANDAYANI                     07/0799/B/0172
6.      ERLIANA RATRI WIJAYANTI  06/0699/B/0155



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2009/2010

KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat , taufik ,serta inayah –Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul PENYAKIT DBD YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN WABAH”
pada waktunya. Saya mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Ibu Sri Nurlaela,SKM,M.Epid selaku Dosen Pengampu mata kuliah ini sekaligus pembimbing makalah ini
  2. Orang tua penyusun yang telah memberikan doa
  3. Teman-teman yang membantu sehingga terselesaikannya makalah ini
Penyusun sadar akan kekurangan yang ada dalam isi makalah ini,
karena keterbatasan kemampuan dan kurangnya literatur yang ada , sehingga dengan besar hati penulis sumbang pikiran yang bersifat membangun dalam menyempurnakan isi makalah ini sangat penyusun nantikan. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya , akhir kata penyusun ucapkan terima kasih atas partisipasi dan kerjasamanya.

Purwokerto, Nopember 2009



                                                                                                            Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
         Dalam program Indonesia Sehat 2010, salah satu indikator kesehatan masyarakat adalah terbebasnya masyarakat dari kejadian luar biasa demam berdarah dengue. Untuk itu ditetapkan target bahwa pada tahun 2010, diharapkan angka kematian karena demam berdarah dengue, tidak lebih dari 1% dari jumlah penderita demam berdarah.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue  Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darahsehinggamengakibatkanperdarahan-perdarahan.
Demam berdarah dengue (DBD) umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun.Sebenarnya saat kita terkena infeksi dengue, tubuh akan memproduksi kekebalan terhadap tipe virus dengue tersebut, kekebalan ini akan berlangsung seumur hidup. Sayangnya, demam dengue disebabkan oleh banyak strain atau tipe virus sehingga walaupun kita kebal terhadap salah satu tipe namun kita masih dapat menderita demam dengue dari tipe virus yang lain.
      Demam dengue banyak terjangkit di daerah tropis dan subtropis. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam dengue tiap tahun. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena curah hujan di Asia yang sangat tinggi terutama di Asia timur dan selatan ditambah dengan sanitasi lingkungan yang tidak bagus. WHO memperkirakan lebih dari 500.000 dari 50 juta kasus demam dengue memerlukan perawatan di rumah sakit. Lebih dari 40% penduduk dunia hidup di daerah endemis demam dengue. Pencegahan demam dengue membutuhkan pengendalian atau eradikasi dari nyamuk pembawa virus. Lakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Menimbun) tempat tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak. Peranan pemerintah sangat diperlukan sebagai motivator disamping peranan masyarakat sebagai pelaksana.

  1. PERUMUSAN MASALAH
a)      Apakah yang dimaksud dengan demam berdarah dengue ?
b)      Apa saja gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini ?
c)      Bagaimana pola penyebaran penyakit demam berdarah ?
d)     Bagaimanakah tindakan pengendalian yang dilakukan untuk menangani penyakit tersebut ?

  1. TUJUAN
a.       Tujuan umum
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang riwayat alamiah,epidemiologi deskriptif,kriteria wabah,serta tindakan pengendalian wabah pada demam berdarah
b.      Tujuan khusus
1.      Menjelaskan tentang riwayat alamiah penyakit demam berdarah dengue
2.      Mengetahui tentang epidemiologi deskriptif pada demam berdarah dengue
3.      Mengetahui kriteria wabah demam berdarah dengue
4.      Mengetahui tentang tindakan pengendalian pada wabah demam berdarah dengue










BAB II
ISI
     
1.      RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
a.       Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD)
            Demam Berdarah adalah salah satu penyakit di daerah tropis yang di sebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti (betina).
b.      Etiologi dan Faktor resiko
          Virus dengue penyebab DBD termasuk famili Flaviviridae, yang berukuran kecil sekali, yaitu 35-45 mm. Virus tersebut memasuki tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menembus kulit.
            Demam dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun.Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue.
            Nyamuk jenis ini dapat hidup dan berkembang biak pada lingkungan yang digenangi air dan dapat terbang 200-250 meter.Drum,ban,ember,vas bunga yang berisi air merupakan contoh tempat untuk berkembang biak.Nyamuk jenis ini banyak terjangkit di daerah tropis dan subtropis. Musim pancaroba merupakan saat pertumbuhan jentik nyamuk yang paling cepat
           








c.       Perjalanan penyakit
            Masa inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue,pada umumnya 5-8 hari.Permulaan penyakit biasnya mendadak.Gejalanya meliputi nyeri kepala,nyeri bernagai bagian tubuh,anoreksi,menggigil dan malaise.Pada umumya ditemukan sindrom trias, yakni demam tinggi ,nyeri pada anggota badan dan timbulnya ruam.Ruam timbul 5-12 jam sebelum naiknya suhu pertama kali.Ruam mula-mula dilihat di dada tubuh serta abdomen dan menyebar ke anggota gerak dan muka
Pada beberapa penderita dapat dilihat kurve yang menyerupai pelana kuda tetapi pada penelitian selanjutnya tidak ditemukan pada semua penderita sehingga tidak dapat dianggap patognomonik
            W HO (1975) membagi derajat penyakit DHF dalam 4 derajat :
Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji tornikuet positif
Derajat II : Derajat I di sertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain
Derajat III : Ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lembut,tekanan nadi menurun (kurang dari 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit yang dingin,lembab dan penderita menjadi gelisah.
Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan tekanan darah yang tidak dapat di ukur.
d.      Gejala Klinis
            Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
a)      Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
b)      Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
c)      Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
d)     Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
e)      Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
f)       Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni)
g)      terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
h)      Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
i)        Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
j)        Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
k)      Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
e.       Diagnosis
            Patokan WHO (1975) untuk membuat diagnosis DHF
1.      Demam tinggi dengan mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari.
2.      Manifestasi perdarahan,termasuk setidak-tidaknya uji tornikuet positif dan salah satu bentuk lain (petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, dan perdarahan gusi)
3.      Pembesaran hati
4.      Renjatan yang ditandai oleh nadi lemah,cepat disertai tekanan nadi menurun (menjadi 20mmHg atau kurang ) di sertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung ,jari dan kaki ,penderita menjadi gelisah timbul sianosis di sekitar mulut.
            Kriteria Untuk Diagnosa Laboratorium Satu atau lebih dari hal-hal berikut : Isolasi virus dengue dari serum, plasma, leukosit ataupun otopsi.
Ditemukannya anti bodi IgG ataupun AgM yang meningkatkan tinggi titernya mencapai empat kali lipat terhadap satu atau lebih antigen dengue dalam spesimen serta berpadangan. Dibuktikan adanya virus dengue dari jaringan otopsi dengan cara immunokimiawi atau dengan cara immuno-flouresens, ataupun didalam spesimen serum dengan uji ELISA
Dibuktikan dengan keberadaan gambaran genomic sekuen virus dari jaringan otopsi, sediaan serum atau cairan serebro spinal (CSS), dengan uji Polymerase Chain Reaction ( PCR).
f.       Cara penularan
            Cara penularan penyakit ini adalah melalui perantara nyamuk yang telah sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue.
g.      Pencegahan
      Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
3. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
4. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
            Pencegahan demam dengue membutuhkan pengendalian atau eradikasi dari nyamuk pembawa virus. Lakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Menimbun) tempat-tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak.


h.      Pengobatan
Berdasarkan informasi yang dihimpun Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah berhasil membuat vaksin Dengue Divalen dan Trivalen,untuk mengatasi wabah demam berdarah alias Dengue Hemorrhagic Fever. Namun sampai saat ini, vaksin tersebut belum dipasarkan di Indonesia. Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
-Paracetamol membantu menurunkan demam
-Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
-Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder
Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah

2.      EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
A.    Penyebaran penyakit ini apabila dilihat dari berdasarkan kategori manusia yaitu
            Demam dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun.Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue. Penularan demam dengue tidak bisa langsung dari manusia ke manusia tetapi harus melalui perantara nyamuk sehingga kita tidak perlu khawatir kontak langsung dengan penderita demam dengue.
B.     Penyebaran penyakit jika dilihat berdasarkan tempatnya yaitu
            Aedes aegypti juga dapat hidup dan berkembang biak pada bak bak penampungan air,sepeti air bersih ,tergenang,atau teduh dan gelap dan dapat terbang 200-250 meter.Drum,ban,ember,vas bunga yang berisi air merupakan contoh tempat untuk berkembang biak. Satu gigitan nyamuk yang telah terinfeksi sudah mampu untuk menimbulkan penyakit dengue pada  orang yang sehat.
C.     Penyebaran penyakit jika dilihat berdasarkan waktu yaitu
            Demam dengue banyak terjangkit di daerah tropis dan subtropis. Musim pancaroba merupakan saat pertumbuhan jentik nyamuk yang paling cepat. Hal itu disebabkan oleh banyaknya air yang tergenang akibat sisa-sisa hujan yang masih turun. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam dengue tiap tahun. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena curah hujan di Asia yang sangat tinggi terutama di Asia timur dan selatan ditambah dengan sanitasi lingkungan yang tidak bagus. Nyamuk ini adalah nyamuk rumah yang menggigit pada siang hari,gigitan nyamuk itu sendiri lebih dari satu kali.

3.      KRITERIA WABAH
      Kriteria Untuk Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah kasus tersangka ataupun kasus yang pasti.

Kejadian Luar Biasa (KLB)
“Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.” (Peraturan Menteri Kesehatan No. 949/Menkes/SK/VIII/2004).
Kejadian berjangkitnya demam berdarah dengue di suatu tempat dapat menimbulkan ledakan jumlah penderitanya. Dalam ukuran tertentu, ledakan jumlah penderita di suatu wilayah dibandingkan dengan jumlah kejadian di tempat yang sama pada kurun waktu yang sama tahun sebelumnya, di Indonesia kejadian itu disebut sebagai Kejadian Luar Biasa. Departemen Kesehatan mendefinisikan Kejadian Luar Biasa sebagai berikut:
Kriteria KLB Demam Berdarah Dengue adalah:
 (1) timbulnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang sebelumnya tidak ada di suatu daerah Tingkat II.
 (2) Adanya peningkatan kejadian kesakitan DBD dua kali atau lebih dibandingkan jumlah kesakitan yang biasa terjadi pada kurun waktu yang sama tahun sebelumnya.” (Ditjen PPM & PLP 1987:2)
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1202/Menkes/SK/VIII/2002 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dirumuskan indikator KLB Demam Berdarah Dengue yaitu:
”Angka kesakitan (morbiditas) DBD adalah jumlah kasus DBD di suatu wilayah tertentu selama satu tahun dibagi jumlah penduduk di wilayah dan kurun waktu yang sama, dikalikan 100.000.” (Depkes 2003)
Kebijakan lainnya dalam upaya penanganan KLB-DBD:
a)      Pemerintah menginstruksikan semua rumah sakit baik negeri maupun swasta untuk tidak menolak pasien penderita DBD.
b)      Pemerintah merekomendasikan sejumlah rumah sakit milik pemerintah untuk memberikan pengobatan gratis kepada penderita DBD yang dirawat di ruang perawatan kelas III.
c)      Pemerintah merekrut juru pemantau jentik (”jumantik”) untuk memeriksa jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti di setiap rumah tangga.
d)     Pemerintah melakukan penyuluhan masyarakat melalui iklan layanan masyarakat di media massa, brosur dan penyuluhan melalui tenaga kesehatan.
e)      Pemerintah melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui perkembangan virus dengue.
f)       Pemerintah menerapkan sistem peringatan dini dan menetapkan status Kejadian Luar Biasa pada wilayah yang mengalami ledakan kejadian demam berdarah dengue.
g)      Pemerintah memberikan perlakuan seperti pada penanganan Kejadian Luar Biasa, walaupun kejadiannya belum sampai pada kriteria kejadian Luar Biasa (Depkes 2005b).

4.      TINDAKAN  PENGENDALIAN SAAT TERJADINYA WABAH
            Pada dasarnya pengobatan penderita DHF bersifat simtomatik dan suportif
DHF tanpa renjatan        
Penderita diberi banyak minum ,1 ½ - 2 liter dalam 24 jam,berupa air the dengan gula ,sirup atau susu.Minuman diberikan peroral bila perlu satu sendok makan tiap 3-5 menit.Kejang yang mungkin timbul diberantas dengan antikonvulsan .Anak degan umur 1 tahun atau lebih di beri liminal 75 mg dan kurang dari 1 th 50 mg secara im .Bila dalam 15 menit kejang tidak berhenti pemberian luminal di ulangi dengan dosis 3 mg /kg berat badan.
Pemberian intravenous fluid drip (IVFD) pada penderita DHF tanpa renjatan dilaksanakan apabila :
1)      Penderita terus menerus muntah sehingga tidak mungkin diberikan makan peroral,sedangkan muntah-muntah itu mengancam terjadinya dehidrasi dan asidosis.











BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Penyakit demam berdarah dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini ada hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Obat dan vaksin demam berdarah dengue sampai saat ini belum tersedia. Pengobatan yang dilakukan hanya untuk mengurangi gejala sakit dan mengurangi risiko kematian
Penanggulangan demam berdarah dengue secara umum ditujukan pada pemberantasan rantai penularan dengan memusnahkan pembawa virusnya (vektornya) yaitu nyamuk Aedes aegypti dengan memberantas sarang perkembangbiakannya yang umumnya ada di air bersih yang tergenang di permukaan tanah maupun di tempat-tempat penampungan air.

B.     SARAN
v  Tindakan Fogging sebaiknya di pusatkan tempat-tempat massal
v  Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat.
v  Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri
v  Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
v  Lakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Menimbun) tempat tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak.
v  Pemerintah melakukan penyuluhan masyarakat melalui iklan layanan masyarakat di media massa, brosur dan penyuluhan melalui tenaga kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com.http://netsains.com/2009.

Komentar

  1. Selama bertahun-tahun, saya telah membaca dan melihat iklan di media massa tentang semua pil penambah penis dan berpikir bahwa itu semua adalah penipuan atau tipuan. Semua situs medis yang saya kunjungi menyatakan bahwa tidak ada suplemen herbal yang akan membantu meningkatkan ukuran penis. Saya menjadi sangat depresi ketika membaca ini, karena sayangnya saya tidak secara alami diberkati dengan penis yang cukup besar untuk membangkitkan pasangan seksual saya atau pasangan masa lalu. Saya seorang pria yang melewati masa seksual saya dan kinerja seksual saya banyak yang diinginkan. Saya memutuskan untuk mencoba obat herbal Doctoc Akhigbe setelah semua pembacaan dan penelitian yang telah saya lakukan. Saya melihat kesaksian "Joe" tentang doktror Obat Herbal Akhigbe Karena ada Jaminan Uang Kembali, saya memberinya percobaan apa yang harus saya hilangkan ? Saya tidak percaya hasil yang saya lihat setelah meminum Obat Herbal Alami dan Sabun Herbal untuk dioleskan pada penis saya! dia mengirim kepada saya melalui jasa pengiriman kurir DHL. Dalam waktu sekitar 2 minggu saya memiliki peningkatan yang nyata dalam ketebalan penis saya. Kemudian setelah beberapa minggu tambahan, itu mulai bertambah panjang dan saya kagum dan sangat bersemangat. Sebelum saya menghabiskan minuman dan sabun, penis saya bertambah dua inci. Saya telah mengalami banyak kemajuan dalam kehidupan seks saya dan pil-pil ini tentu bernilai setiap sen yang saya habiskan untuk mereka! Saya ingin berterima kasih kepada Dr Akhigbe atas waktu dan upaya yang mereka habiskan untuk membantu orang-orang dalam situasi saya. Saya tahu banyak di luar sana yang menderita masalah ini dan mereka membutuhkan bantuan, kirimkan email kepadanya. drrealakhigbe@gmail.com. Ia juga menyembuhkan penyakit lain seperti: Menstruasi Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Pembesaran payudara. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Untuk pengobatan Anda, kirim email kepadanya sekarang: drrealakhigbe@gmail.com atau Hubungi nomornya: +2349010754824.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PENDAHULUAN TUKAK LAMBUNG

PAPER PROMKES